Hallo Blogger!

Hallo Blogger!

STAN a.k.a PKN STAN

Menduduki perguruan tinggi merupakan hal yang diimpikan oleh hampir setiap generasi. Hanya saja tidak semua mimpi itu berubah wujud menjadi cerita nyata. Sekolah Tinggi Akuntansi Negara (STAN) yang akhir-akhir ini berganti nama menjadi Politeknik Keuangan Negara STAN (PKN STAN) memang dapat dibilang sekolah kedinasan impian. Proses masuk nya yang tidak mudah dan harus menyisihkan puluhan bahkan ratusan ribu pendaftar dari berbagai daerah membuat semua kalangan penasaran.
Di tahun 2013 kala itu, PKN STAN masih bernama STAN beruntungnya sedang membuka penerimaan mahasiswa baru. Berita gembira ini menjadi pembuka halaman baru yang sebelumnya telah saya tutup di akhir masa putih abu-abu. Namun dikarenakan pendaftarannya yang lama dan terbilang paling akhir dibandingkan universitas lain maka saya memutuskan untuk mengikuti jalur SNMPTN terlebih dahulu, dan ternyata jalur itu lah yang menghantarkan saya ke salah satu universitas negeri di Indonesia, Universitas Andalas, atau sehari-hari di sebut UNAND.
Singkat cerita saya yang juga mengikuti ujian saringan masuk STAN yang berlangsung di Pekanbaru kala itu harus bolak balik antar kota antar provinsi untuk terus hadir dan mengikuti prosesnya, dengan tidak lewat satu bagian pun. Saya yang masih terbilang belum di percaya untuk kemana-mana sendiri terpaksa harus merepotkan banyak pihak, dari papa yang menemani tes kesana kemari, sampai semua saudara dan bahkan keluarga temen pun ikut di repotkan *maafiiin :(... Rangkaian tes demi tes saya lalui, mulai dari pemberkasan, ujian tertulis yang bikin dag-dig-dug nya susah hilang, wawancara dengan pertanyaan nya yang unpredictable, hingga tes kesehatan yang membiasakan saya sering jogging pagi sore demi “terlihat” sehat –pun akhirnya terlewati dengan lancar. Tentu saja semua pencapaian dari proses satu ke proses lainnya tidak lepas dari doa dan ridho orang tua. Ya, Maha Besar Allah, saya dinyatakan lulus dan menjadi salah satu dari mahasiswi Sekolah Tinggi Akuntansi Negara a.k.a PKN STAN.
Satu minggu dua minggu berlalu, UNAND, universitas pertama saya, memberikan saya banyak alasan untuk menjadi benar-benar terkesan. Dengan jurusan yang saya ambil dan berbagai proses yang saya lakukan di acara-acara dan kegiatan nya, lingkungan, teman, dan semua yang berada disekitarnya membuat rasa berat untuk melepas itu muncul dan semakin kuat. Ya Allah, memang benar bahwa Ia maha membolak-balikkan hati manusia. Sekarang saya berada pada dilema, lanjut atau pindah.
Dengan usaha memohon doa dan saran kesana kemari, khususnya orangtua, akhirnya saya memutuskan untuk memilih STAN menjadi tempat pendidikan saya selanjutnya. Dan pindahan pun segera di rencanakan, keesokan harinya saya meluncur ke kota kelahiran saya dan bersiap menuju Jekardah wuuu.
Proses mencari kos serta beradaptasi pun dimulai. STAN memiliki lingkungan yang hampir semua orang seharusnya mudah menyenanginya, dengan luas yang terbilang kecil dibanding universitas negeri pada umumnya membuat kegiatan-kegiatan mahasiswa nya terpusat, sehingga menjadi wadah mahasiswa untuk saling bertegur sapa. Lingkungan di STAN yang terkenal karena rawan D.O (drop out) nya mengajarkan saya tentang apa itu tanggung jawab. Bukan hanya tanggung jawab remeh temeh belaka, tapi lebih menyangkut bagaimana tanggung jawab kita menjaga hati dan nama orang tua.
 Kegiatan belajar mengajar di STAN bisa di bilang cukup efektif, kebanyakan dosen disana berasal dari STAN juga dulunya, sehingga bukan hanya proses belajar yang dilakukan di kelas, tapi juga proses sharing ala-ala adik dan kakak tingkat. Bagian sharing merupakan bagian yang saya tunggu-tunggu, bagaimana mereka mengenalkan dunia nyata yang kelak akan kami tempuh dan pengalaman-pengalaman mereka yang WOW dan TOP abis. Dari sana saya mengerti kalau dunia saya bukan hanya sekedar kuliah dan tidak ter-D.O saja, tapi lebih ke bagaimana saya menciptakan agar masa kuliah saya dapat saya kenang dan dapat menghantarkan saya ke dunia nyata nanti dengan tidak ada penyesalan sedikitpun terhadap proses yang saya lalui sebelumnya.
Pertemanan di STAN juga bisa dibilang hampir semua memberikan pengaruh positif. Kami yang berasal dari sabang sampai merauke, dengan semua pernak-pernik suku, agama, ras yang berbeda tidak menjadi penghalang, melainkan hal itulah yang memberikan rasa tarik tersendiri. Cerita-cerita menjadi lebih berwarna, dengan pengalaman dan adat di setiap daerah masing-masing yang wajib untuk kami kenalkan satu sama lain membuat pengetahuan saya tentang Indonesia menjadi bertambah, belum lagi makanan khas yang setiap pulang menjadi oleh-oleh tambahan untuk kami-kami yang penasaran, saling bertukar rasa dan selera masing-masing  yang ternyata semua nya unik dan enak enaaak ^^
Setiap kali masa ujian datang, baik itu UAS ataupun UTS, sebagian besar mahasiswa nya berubah menjadi tipe mahasiswa yang haus akan ilmu. Bukan kutu buku, namun lebih ke rasa takut yang terkadang berlebihan bahwa nantinya malah akan mengecewakan orang tua, bahkan membuat orang-orang sekitar nya pun ikut malu. Belum lagi info dan pengumuman sana sini yang menceritakan tentang bagaimana ujian di STAN membuat rasa takut itu menjadi lebih kuat. Namun untungnya STAN memiliki mahasiswa yang pada umumnya memiliki sifat saling menguatkan, bukan menjatuhkan. Sehingga proses belajar dapat dilakukan bersama-sama agar bisa bertukar ilmu dan membuat rasa takut dan panik perlahan menghilang. Ujiannya yang bersifat universal dalam arti semua soal dibuat sama untuk semua kelas walaupun dosen yang mengajarnya berbeda membuat belajar bersama selalu menjadi pilihan terbaik.
Selain cerita-cerita diatas, masih banyak hikmah lain yang bisa didapat di STAN. Salah satunya kegiatan  keagamaan yang masih kuat keberadaannya. Dari kegiatan-kegiatan keagamaan tersebut menciptakan orang-orang yang semakin baik setiap harinya. Selagi masih di STAN, kegiatan-kegiatan untuk menambah ketenangan rohani sangat mudah ditemukan, tinggal dari kitanya sendiri mau mengikuti kegiatan yang mana.
Tidak heran tiga tahun di STAN memberikan saya banyak keluarga baru yang bertambah setiap tahunnya, pengalaman-pengalaman yang menguji mental pun berhasil menambah soft skill kami secara tidak langsung. Rasa tanggung jawab dan setia kawan, kemampuan menari, menyanyi, auditting, bermain alat musik, olahraga, bela diri, tampil di depan umum dan masih banyak lagi hingga tidak terhitung jumlahnya.

Dan yang pasti, di STAN lah yang membuat saya banyak bertemu dengan orang-orang berpengaruh di negeri ini. Orang-orang yang ternyata memiliki sifat rendah hati dan cinta tanah air. Orang-orang yang anti banget sama yang namanya korupsi. Yang orang luar mengatakan bahwa STAN itu tempat para koruptor dapat saya buktikan bahwa pernyataan itu SALAH BESAR. Kami disini dilatih dan diajarkan dengan baik untuk membangun inovasi-inovasi untuk Indonesia, bukan menghancurkan. Kami disini dibimbing agar indonesia semakin kaya dengan ide-ide baru yang nantinya menjadi lahan penghasilan untuk negeri, bukan malah mengambil alih penghasilan tersebut untuk kepentingan pribadi. STAN a.k.a PKN STAN, disanalah tempat banyak hikmah mengalir, menghasilkan generasi-generasi berguna, dan menjadi ladang untuk orang-orang yang ingin terus maju dan berkarya.

0 komentar :

DINAMIKA STAN 2013

DINAMIKA STAN 2013
captured by : Panitia Dinamika 2013

Taman Mini Indonesia Indah

Gunung Pandeglang Jogja

Translate